Perempuan haid tetap dapat beribadah di 10 malam terakhir Ramadhan dengan zikir dan amalan lainPerempuan haid tetap dapat beribadah di 10 malam terakhir Ramadhan dengan zikir dan amalan lain
Spread the love

Pada 10 malam terakhir Ramadhan, perempuan yang sedang mengalami haid atau nifas tetap dapat meraih pahala dengan menjalankan berbagai ibadah selain shalat dan puasa. Hal ini disampaikan oleh Anggota Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), Nyai Hj Atika Anwar Iskandar (Ning Atika).

Menurutnya, menerima keadaan sebagai takdir dari Allah SWT juga merupakan sebuah bentuk ibadah yang bernilai pahala. “Seorang perempuan yang haid atau nifas dan menerima kondisinya dengan ridha, sudah dicatat sebagai pahala karena ia menjalankan perintah Allah,” ujar Ning Atika dalam Dialog Interaktif #10 yang disiarkan melalui Instagram NU Online, Rabu (19/3/2025) malam.

Ia menjelaskan bahwa perintah Allah bagi perempuan haid dan nifas adalah meninggalkan shalat dan puasa. Oleh karena itu, saat mereka tidak melaksanakan kedua ibadah tersebut sesuai ketentuan syariat, mereka tetap mendapatkan pahala.

Zikir dan Amalan Perempuan Haid untuk Meraih Lailatul Qadar

Ning Atika menambahkan bahwa perempuan dalam keadaan haid atau nifas masih bisa mencari Lailatul Qadar dengan memperbanyak zikir. Mereka dianjurkan untuk membaca kalimat thayyibah seperti Bismillah, Ta’awudz, Tasbih, Takbir, dan Tahlil.

“Zikir ini bisa dilakukan kapan saja, termasuk menjelang tidur dengan merenungkan nikmat yang telah Allah berikan. Misalnya, mengucapkan ‘Alhamdulillah, hari ini saya masih diberikan kesehatan’. Itu pun termasuk dalam bentuk zikir,” jelasnya.

Ibadah Perempuan Berumah Tangga di Bulan Ramadhan

Bagi perempuan yang telah berkeluarga, ada banyak cara lain untuk beribadah, seperti menyiapkan sahur dan berbuka bagi keluarga. “Memasak sahur, menyapu, hingga menyetrika pakaian dengan niat mencari ridha Allah, semua itu bernilai pahala besar,” ungkap Ning Atika.

Ia juga menegaskan bahwa merawat anak dan menyusui bayi selama masa nifas merupakan amanah dari Allah yang mendatangkan pahala besar. “Mengasuh bayi dengan penuh kasih sayang karena Allah juga merupakan ibadah yang sangat mulia,” tambahnya.

Dengan berbagai amalan tersebut, perempuan yang haid atau nifas tetap memiliki kesempatan untuk meraih berkah dan pahala di bulan suci Ramadhan tanpa harus merasa kehilangan momen ibadah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *