Mahasiswa Teknik Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Lampung Kunjungi Proyek Tol Serang-Panimbang Seksi 3
Mahasiswa program studi Teknik Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan dari Politeknik Negeri Lampung baru saja menyelesaikan field trip edukatif ke proyek pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 3. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25 Juli 2024 ini bertujuan untuk memberikan wawasan praktis dan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai teknologi konstruksi jalan dan jembatan.
Field trip ini diikuti oleh 32 mahasiswa angkatan 22 dan didampingi oleh 4 dosen. Selama kunjungan, para mahasiswa diajak untuk melihat langsung proses pembangunan tol yang menggunakan metode baru, yaitu IKM (Inklusi Kolom Mortar). Metode ini dikenal sebagai teknik inovatif dalam konstruksi jalan yang mampu meningkatkan stabilitas dan daya tahan jalan terhadap beban lalu lintas. Selain itu, mahasiswa juga diperkenalkan dengan teknologi pembangunan spun pile slab yang digunakan dalam proyek ini.
“Field trip ini memberikan kami kesempatan untuk memahami penerapan metode IKM dan teknologi spun pile slab secara langsung di lapangan,” kata Azis Rinaldi, salah satu mahasiswa peserta. “Melihat teknologi baru ini diterapkan membuat kami lebih memahami tantangan dan solusi dalam pembangunan infrastruktur modern.”
Di lokasi proyek, mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai tahapan konstruksi jalan tol menggunakan metode IKM. Mereka juga mendapatkan penjelasan mendetail tentang keuntungan dan efisiensi yang dihasilkan oleh metode ini dibandingkan dengan metode konvensional. Dosen pembimbing, Kelik Istanto S.T., M.T., menjelaskan bahwa metode IKM memungkinkan peningkatan kualitas dan kecepatan konstruksi, serta pengurangan biaya perawatan jalan.
“Kunjungan ini sangat penting bagi mahasiswa kami untuk melihat bagaimana teknologi baru dapat diterapkan dalam proyek nyata,” ujar Kelik Istanto S.T., M.T. “Kami berharap pengalaman ini dapat menginspirasi mereka untuk terus berinovasi dan mengembangkan solusi konstruksi yang lebih baik di masa depan.”
Selain metode IKM, mahasiswa juga diajak untuk mengamati proses pembangunan spun pile slab. Teknologi ini digunakan untuk memperkuat fondasi dan memberikan stabilitas tambahan pada struktur jalan dan jembatan. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung instalasi spun pile slab dan memahami proses pengujian kualitasnya.
Selama kunjungan, mahasiswa juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan para insinyur dan teknisi yang bekerja di proyek tersebut, salah satunya Bapak Bintang Putra selaku projek engginer. Diskusi ini memberikan wawasan lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi dalam penerapan metode IKM dan spun pile slab, serta cara-cara mengatasi berbagai kendala teknis di lapangan. Mahasiswa belajar tentang pentingnya perencanaan yang matang, pengawasan ketat, dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam memastikan keberhasilan proyek.
Mahasiswa juga diajak untuk mengunjungi lokasi pemasangan kolom mortar dan spun pile slab, melihat langsung proses instalasi dan pengujian kualitas. Mereka diperlihatkan bagaimana inklusi kolom mortar bekerja untuk meningkatkan stabilitas tanah dan memperkuat struktur jalan, serta bagaimana spun pile slab memberikan tambahan stabilitas pada fondasi jalan dan jembatan.
Field trip ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat penghargaan dari pihak universitas kepada manajemen proyek sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama dan dukungan mereka dalam kegiatan edukatif ini. Para mahasiswa pulang dengan membawa banyak pengetahuan baru dan semangat untuk terus belajar dan berkontribusi dalam bidang teknik rekayasa konstruksi jalan dan jembatan.
Dengan pengalaman praktis ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan menjadi inovator dalam pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.